Berbagi Melapangkan Hati, Menyenangkan Jiwa Pemberi

Berbagi Melapangkan Hati, Menyenangkan Jiwa Pemberi

Sahabat, apakah saat ini dirimu merasa serba kekurangan?

Gaji yang sekadar permisi dan langsung lenyap dari rekening. Keinginan yang menggunung namun tak kunjung mencapai ujung. Pun kebutuhan lain yang belum juga terpenuhi. Kita terlalu fokus pada kekurangan, padahal banyak hal baik yang datang namun luput dari ingatan.

Tahukah sahabat bahwa masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita? Berdasarkan laporan BPS pada tahun 2023 dalam survei Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia, disimpulkan bahwa bantuan sosial perlu tetap diupayakan untuk mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin. Itu mengartikan bahwa banyak kesempatan untuk kita berbagi.

Sahabat, rasa cukup akan tumbuh ketika kita bisa mensyukuri kebaikan apapun yang datang. Kebaikan dari memperoleh pekerjaan, mendapat upah, perut yang kenyang, dan perilaku menyisihkan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan. Menyisihkan sebagian harta – dengan kata lain bersedekah – mampu memberi kebahagiaan, tidak hanya dari sisi penerima namun juga kepada hati si pemberi.

Secara khusus, tidak sedikit individu di Indonesia yang tergerak hatinya untuk berbuat baik terhadap sesama. Hal tersebut diketahui berdasarkan survei yang dilakukan oleh Charities Aid Foundation (CAF) pada tahun 2022 yang menyatakan bahwa Indonesia menempati urutan teratas sebagai negara paling dermawan yang ditunjukkan dengan keterlibatan mayoritas masyarakat dalam kegiatan kerelawanan, melakukan donasi, dan menolong pihak yang membutuhkan bantuan.

Dalam buku Flourish: A visionary new understanding of happiness and wellbeing, Seligman (2012) menyimpulkan kebahagiaan sebagai energi positif yang dimiliki individu dengan merasa puas atas kehidupannya karena kebutuhan dasarnya telah terpenuhi yang dapat mengarahkan individu untuk merasa lebih damai dan produktif. Pandangan Seligman tentang kebahagiaan mengadopsi pemikiran Aritoteles tentang “Eudaimonia”, yakni kondisi hidup yang dijalani seseorang secara benar dan terarah yang disebut authentic happiness (kebahagiaan sejati). Kebahagiaan sejati sesungguhnya bukan hidup yang bergelimang kesenangan dan kenikmatan, melainkan hidup yang bermakna di mana virtues (penerapan kebaikan) dari individu telah disalurkan secara penuh. Virtues ini dapat diterapkan melalui kegiatan berbagi.

Dikutip dari kanal CNN Indonesia (2020), melakukan perbuatan baik seperti melakukan donasi atau kegiatan berbagi dapat meningkatkan kadar serotonin. Kadar serotonin sendiri merupakan hormon yang bertanggung jawab atas munculnya perasaan puas dan bahagia. Lebih lanjut, kebahagiaan ini akan membantu memelihara kesehatan jantung dan menurunkan tingkat peradangan lewat pelepasan hormon oksitosin yang berperan memperlebar pembuluh darah hingga berujung pada penurunan tekanan darah.

Jika sahabat ada dalam fase merasa kekurangan, cobalah berbagi. Karena berbagi dapat melapangkan hati, menyehatkan jiwa raga.

Yuk Sahabat, bersama kita lapangkan hati lewat:

▶️ https://app.idzx.org/kategori/galang-dana

#BiayaAdminJadiSedekah

___

Sumber:

Ahdiat, A. (2023, July 17). Penduduk Miskin Indonesia Berkurang pada Maret 2023, Terendah sejak Pandemi. Databoks Katadata Web site.

Kusnandar, V. B. (2022, October 24). 10 Negara Paling Dermawan di Dunia Menurut Charities Aid Foundation (2022). Databoks Katadata Web site.

Seligman, M. E. P. (2012). Flourish: A visionary new understanding of happiness and wellbeing. Free Press.